Siswa yang melaporkan gurunya masih saja menjadi bulan – bulanan
bullyan netizen. Berawal dari kasus mencubit siswa, karena tidak mengikuti
salat berjamaah, seorang guru SMP swasta di Sidoarjo dilaporkan ke polisi dan
diseret ke Pengadilan Negeri Sidoarjo atas dugaan penganiayaan.
Ternyata, siswa yang dicubit tersebut adalah anak anggota
TNI AD. Orangtua siswa tersebut tidak terima anaknya dicubit guru, lantas
melapor ke polisi atas dugaan penganiayaan.
Sontak saja hal ini menjadi bahan gunjingan netizen dalam
beberapa hari belakangan. Ditambah lagi muncul foto siswa tersebut yang sedang
merokok, tentu saja hal ini memicu netizen berkomentar pedas pada siswa
tersebut dan orang tuanya. Netizen juga memberi julukan siswa ini sebagai Duta
Cubit Nasional..
Bahkan kabar terbaru, siswa ini dikabarkan ditolak disemua
sekolah tempat dia mendaftar. Lantaran para Guru ketakutan menghadapi anak
model seperti siswa ini. Salah satunya adalah beredar kabar salah satu SMA di
daerah Sidoarjo menolak mentah – mentah siswa ini. Membaca kabar ini, netizen bukannya kasihan malah
membully habis – habisan.
Berikut salah satu kutipan Netizen yang ramai beredar di
jagat sosmed hari ini:
"Kabar terkini. Tadi saya dapat informasi dari
temen…bahwasanya si SS tadi mau daftar sekolah ke SMA Kartika. Daerah Kodam
BrawijYa pake baju Raden Rahmat… langsung anak tsb tidak diterima oleh
sekolah…dikarenakan dia telah melaporkan gurunya pak Samhudi ke penjara.
Hanya satu kata Q, Kapokmu kapan. Hahaha….
Lucunya waktu daftar ke sekolah itu, si SS diantar oleh
bapaknya yang nota bene TNI AD. Lha kebetulan pemilik sekolah Kartika adalah
yayasan TNI AD. MAKODAM BRAWIJAYA SBY.
Pada saat itu juga Bapaknya dipanggil oleh satu satu
pengurus Yayasan Kartika. Kebetulan beliau adalah salah satu pejabat tinggi di
Korps TNI AD. Langsung Bapaknya dimarahi dan diancam akan diberikan sanksi
berat dari kesatuannya. Karena dia telah menjelekan korps TNI tidak hanya wilayah bahkan nasional atas dasar tuduhan
penganiayaan yang dilakukan oleh seorang guru
Pak Samhudi…beliau berkata…guru adalah pahlawan tanpa tanda
jasa. Semua atribut yg kita pakai itu tdk ad apa2nya…Krn kita juga pernah
sekolah…gak mungkin kita bisa gini kalau tdk ada jasa dari guru. Kembalikan
martabat guru."
Guru memang tugasnya adalah mengajar bukan menghajar. Namun
dalam hal kasus pak Samhudi ini, beliau adalah Guru Agama dan dalam posisi
menyuruh siswanya untuk sholat.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon